Terjadi Polemik Membangun Kembali Setelah Musibah Kebakaran, Eksistensi Lapo Samosir Dream Hadir di Tirtajaya Kota Depok





BLACKPOST | Depok | Lapo Samosir Dream rumah makan khas Toba yang cukup dikenal masyarakat Depok telah berpindah tak jauh dari Kota Kembang. Berlokasi di Jln. Raya KSU Parung Serap no 22, (RRI) Tirtajaya, Sukmajaya. Kota Depok, Jawa Barat. 


Sebelumnya, Lapo Samosir Dream berada di Jembatan Panus, Pancoran Mas, Depok lama. Keberadaan cukup lama di wilayah tersebut, sejak Maret tahun 2009 sekitar 14 tahun. Lapo atau rumah makan khas Toba ini selalu ramai dikunjungi pelanggannya, terlebih pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu.


Terjadinya musibah kebakaran membuat eksistensi lapo untuk makan ditempat sempat terhenti. Dan membuka dapur sementara di jalan Kemakmuran Raya 45 mekarjaya, untuk pelayanan bungkus, pesan antar, catering saja. Sementara proses dibangunnya kembali Lapo Samosir Dream di jembatan Panus depok lama tersebut masih menuai polemik dengan para pengurus warga setempat.


 Foto istimewa Gandaria Boriendezs Samosir




Marketing Lapo Samosir Dream, Gandaria Boriendezs Samosir mengatakan meskipun pindah lokasi baru pelanggan sudah ramai datang dan ia juga tidak menampik terjadi polemik pembangunan lapo kembali setelah musibah kebakaran oleh pihak pengurus RT dan RW di lokasi sebelumnya.


"Saya sangat bersyukur, Lapo Samosir Dream sudah siap kembali memberikan pelayanan maksimal dan kenyamanan di lokasi yang baru. Eksistensi Lapo juga terlihat pelanggan sudah mulai ramai datang, dan pelanggan lama kami sudah mulai konfirmasi kebenaran lokasi lapo. Lokasi yang lama masih polemik belum bisa dibangun, kita tak bisa tunggu lama dengan namanya polemik, tapi ya sudahlah," ujarnya saat wawancara dengan Blackpost di kp Parung Serab Tirtajaya, senin (28/8/23).


"Karena ada saling komunikasi, kecocokan rasa dan sudah eksis cukup lama ya. hingga pelanggan pun tetap datang. Terutamanya yang pelanggan tetap maupun lama ya," imbuhnya.


Lebih lanjut, dia menjelaskan di lokasi yang baru ini berdiri di tanah kurang lebih seluas 200 meter. Memiliki dapur yang cukup luas untuk persiapan catering, ruang pelayanan pesan antar Online dan layanan makan ditempat indoor berkapasitas 60 kursi dengan ruang pendingin (Full AC). Tersedia juga parkir motor dan mobil.


"Dalam waktu dekat, rencana kedepannya Samosir Dream akan persiapkan tempat makan sekaligus coffee shop outdoor area untuk kapasitas 20 orang," imbuhnya. 


Gandaria Boriendez Samosir yang juga putri sulung pemilik lapo Samosir Dream berterimakasih kepada pelanggan lama dan pelanggan tetap yang selalu punya peran vital membuat lapo tetap eksis. Dia juga memberikan apresiasi kepada Tokoh Masyarakat Depok, Rudi Hm Samin, SE, SH., Rachmin Siahaan, Pendeta M Sitorus bersama Parhalado HKBP Samiaji yang telah memberikan support dalam keberagaman sehingga lapo Samosir Dream bisa berdiri di Tirtajaya kecamatan Sukmajaya kota depok.


Gandaria meyakini dipindahnya lokasi lapo justru malah membuat bisnis kuliner dan Catering Adat etnik masakan Ibunya sekaligus Pemilik Ny Samosir Br Sigalingging ini semakin hebat.


"Sebelumnya, lokasi kita di jembatan Panus memang strategis ya. Dilihat sekarang tentunya berbeda. Dengan masakan mama saya yang dikenal khas dan enak serta cocok di lidah pelanggan. Nah di lokasi ini, saya punya keyakinan akan lebih mudah menjangkau para pelanggan baru," ujarnya.


"Saat ini Pelanggan bisa membeli beragam menu  secara online melalui aplikasi GoFood dan GrabFood seperti biasanya. Pelanggan samosir dream hanya perlu menunggu di rumah dan pesanan akan diantarkan ke alamat tujuan." Tambahnya.


Menurutnya, rumah makan bernama Lapo Samosir Dream menarik banyak perhatian karena menjual aneka sajian dan melayani catering adat etnik khas Toba dengan rasa yang enak di kota depok. Menu makanan yang disajikan, mulai dari Arsik Ikan Mas, Tombur, Ayam Gota, B2 saksang, B2 panggang, B2 B1 rica, sop B2, sayur daun ubi tumbuk, dan lainnya. Porsian yang disajikan cukup banyak dan mengenyangkan. "Semoga lebih baik dari sebelumnya ya, Amin." Ujarnya.


"Bisnis Kuliner etnik ini kan kategori bisnis yang sulit untuk tidak sukses. Karena makanan kebutuhan primer maupun kebutuhan untuk Acara Adat yang akan selalu dibutuhkan oleh orang terlebih masyarakat adat. Sehingga kami tetap optimis," tandasnya.(LHPS/BP)

Post a Comment

0 Comments