DKR Datangi Walikota dan DPRD Depok Tuntut Siswa Miskin Bisa Sekolah


BLACK POST | DEPOK | Dewan Kesehatan Rakyat DKR kota Depok bersama beberapa LSM dan 300 massa rakyat datangi Kantor Walikota Depok untuk menuntut agar siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah bisa segara sekolah. 

Mereka mendatangi kantor Walikota Depok untuk menuntut agar segara ada solusi bagi siswa miskin yang belum mendapat sekolah.

"Kami minta pemerintah Kota Depok tidak lepas tangan atas siswa miskin yang sampai hari ini belum bisa bersekolah, karena mereka itu juga rakyat Depok yang harus diperjuangkan oleh pemerintahnya," ujar Roy Pangharapan Ketua DKR Kota Depok dalam siaran pers yang dibagikan dalam aksi Kamis (18/7)

Menurut DKR, Walikota Depok jangan berlindung pada wewenang SMA/SMK pada Provinsi Jawa Barat. Karena sekolah-sekolah itu berlokasi  di Depok.

"Kami saja yang bukan siapa-siapa, mau mengadvokasi mereka, masak Walikota yang digaji rakyat Depok diam saja. Jangan jadi pemerintah kalau hanya makan gaji buta," Roy Pangharapan.

Ia menegaskan Walikota Depok harus bersuara, setidaknya meminta bantuan pada Provinsi Jawa Barat, tidak perlu gengsi, karena warganya membutuhkan sekolah.

"Setidaknya walikota Depok bersuratlah minta bantuan Pemerintah Provinsi kalau warganya banyak yang belum dapat sekolah," imbuh Roy Pangharapan.

"Seetiap tahun walikota didatangi rakyat dengan persoalan yang sama, tapi memang tidak ada kepedulian, ini puncaknya, tidak bisa di diamkan," tegasnya.

"Bertahun-tahun DKR selalu mendatangi  Walikota, namun selalu tidak ada tindak lanjut, nah hari ini kami hadir kembali untuk menyuarakan hal yang sama, terkait ditolaknya siswa miskin oleh SMAN SMKN di Kotq Depok," ujar Roy Pangharapan.

Aksi hari ini dikuti lebih dari 300 keluarg tak mampu, dan beberapa ormas dan LSM diantaranya, BPPKB Banten, LSM KAPOK, LSM HARDLINE, AMMAL, LAKRI dan lainya.

Setelah menyampaikan orasinya, beberapa perwakilan diterima oleh Sutarno, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok.

Setelah itu massa aksi mendatangi DPRD Kota membawa persoalan yang sama. 

Di DPRD Kota Depok massa aksi diterima Babay Suhaemi (PKB), Ikrav Vani (PDIP) dan Turiman (Gerindra)

Dari Kantor Walikota Kota Depok sampai DPRD Kota Depok, masyarakat hanya mendengar jawaban yang sama bahwa semua keluhan akan ditampung, tanpa memberikan solusi jalan keluar.

"Memang orang elit politik hanya membutuhkan suara rakyat dalam Pilkada dan Pilwakot di Depok, setelah berkuasa mereka akan menginjak-injak rakyatnya agar semakin banyak cuan yang didapat," tegas Roy Pangharapan. (Red/BP)

Post a Comment

0 Comments